Skip to main content

Another Goodbye



Bulan maret ditutup dengan perpisahan.

Saat dipikir-pikir lagi, 4.5 bulan itu nggak sebentar juga sebetulnya. Kalo dipakai buat ngerjain skripsi, mungkin bulan depan udah bisa daftar wisuda. Hmm, itu bukan anak teknik sipil sih kayaknya, lol. Dan, 3 minggu sebelum kepulangan, rasanya seperti roller coaster.

Lombok.

Semua karena Gumiho.

Perjalanan di pulau ini dimulai sejak pertengahan November 2018 lalu. Heroik. At least buat saya, yang masih harus puyeng seminar, 24 jam sebelum keberangkatan. Packing barang bawaan dan sekaligus semua barang kost saya mulai dari tengah malam hingga menjelang subuh. Heroik lagi. Karena baru sekali seumur hidup, tahu gimana rasanya naik pesawat hercules yang beti-beti alias beda tipis sama angkot. Angkot terbang is real, guys.

Singkat cerita, tugas yang ada membuat saya bisa menjelajahi sebagian dari Pulau Lombok, mulai dari Barat, Timur, hingga ke Utara, ke Tengah lagi, ke Barat lagi, nah gitu aja terus sampai entar. Banyak sekali hal baru yang saya alami, banyak tempat baru yang saya kunjungi, dan banyak orang  serta kocheng baru yang saya temui. Well,  I hope I can write some stories about it/them, later

Misi belum usai.

TKP.

Btw, hal yang menjadi alasan utama saya ikut berangkat ke Lombok, justru baru saya temui di 3 minggu tersebut. Sedih. Karena pada akhirnya sudah harus pulang sebelum tugas tersebut selesai hingga tuntas. Saya sangat berharap, kerja keras dari teman-teman yang masih ada di sana, bisa dimudahkan, sehingga masyarakat bisa segera menempati rumah yang layak dan nyaman untuk ditinggali. Saya mungkin belum lama bertemu dengan masyarakat secara langsung, tapi jelas mereka sudah menunggu ini  terwujud sejak lebih dari setengah tahun yang lalu. Karena rumah bukan sekedar tempat tinggal, ada emosi serta harapan yang ada di dalamnya.

See you when I see you.

Teammate.

Untuk pasukan Kost Party alias Pariwisata Thirty (30) dan segala kehidupan perkochengannya. Untuk segala jenis sate rembiga, sate bulayak, dan sate-satean khas lainnya. Dan untuk oknum-oknum ajaib di Tim 148. Saranghae, nomu nomu.

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Tes AcEPT UGM

1 Oktober 2016. Setelah pada postingan terdahulu saya mengulas pengalaman saat mengikuti Tes PAPs UGM, kali ini saya akan membagikan pengalaman saya saat mengikuti AcEPT. Bagi mahasiswa yang ingin, sedang, atau pernah melanjutkan pendidikan pascasarjananya di UGM mungkin sudah tidak asing lagi dengan tes ini. FYI, di sini tidak akan ditemukan contoh soal maupun tips dan trik untuk lolos pada kedua tes tersebut ya.. Silakan baca juga: Pengalaman Tes PAPs UGM Pengalaman Tes Pro-TEFL UNY Pengalaman TOEFL PBT di IONs Yogyakarta AcEPT AcEPT atau Academic English Proficiency Tes t merupakan tes kemampuan bahasa inggris yang diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan Bahasa (PPB) UGM sebagai salah satu syarat untuk pendaftaran kuliah pascasarjana di UGM. Saat yudisium pun hasil tes ini nanti diperlukan, emm, walaupun mungkin dengan TOEFL juga bisa. Mungkin. Serupa dengan Tes PAPs, saya juga sudah dua kali mengikuti tes ini. Apakah ini hanya suatu kebetulan sodara-sodara? ...

Pengalaman Tes PAPs UGM

1 Oktober 2016. Rektorat UGM selepas hujan gerimis. Bagi mahasiswa yang ingin, sedang, atau pernah melanjutkan pendidikan pascasarjananya di UGM mungkin sudah tidak akan asing lagi dengan tes PAPs dan AcEPT. Kali ini, saya ingin berbagi sedikit pengalaman saat saya mengikuti kedua tes tersebut. FYI, di sini tidak akan ditemukan contoh soal maupun tips dan trik untuk lolos pada kedua tes tersebut yaa...  Silakan baca juga: Pengalaman Tes AcEPT UGM Pengalaman Tes Pro-TEFL UNY Pengalaman TOEFL PBT di IONs Yogyakarta Tes PAPs Tes PAPs atau Tes Potensi Akademik Pascasarjana merupakan salah satu syarat untuk pendaftaran kuliah pascasarjana di UGM. Selain dengan PAPs ini, sepertinya dapat digunakan juga sertifikat Tes Potensi Akademik (TPA) dari BAPPENAS. Tes PAPs yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi UGM ini, nantinya juga dipakai untuk keperluan yudisium. Saya berkesempatan mengikuti tes ini dua kali, yakni pada tahun 2014 dan 2017. Rajin ya....

Pengalaman Mencoba ProTEFL UNY

Again, gloomy sky. 16 Maret 2017. SKE Jogja bersama Dini Dince. Menggendong ransel dengan isi komplit.  Keterpepetan akhirnya membuat saya tahu jika tenyata Universitas negeri Yogyakarta (UNY) juga menyelenggarakan TOEFL ITP. Pada pertengahan September kemarin, yang saya ikuti bukanlah TOEFL ITP, melainkan tes ProTEFL. Tes ini merupakan tes kemampuan bahasa inggris yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Bahasa (P2B) LPPMP UNY. ProTEFL atau Proficiency Test of English as a Foreign Language ini menggunakan standar penilaian dan kualifikasi yang setara dengan TOEFL, yang meliputi tes  Listening , Grammar dan Reading . Kalau boleh saya bilang sih, mungkin ini sejenis TOEFL prediction kali ya. Tes ini dilaksanakan setiap Hari Senin, Rabu dan Jumat. Jadwal dan juga biaya pendaftaran untuk tes ini secara lengkap bisa anda lihat di sini atau di sini . Secara singkat alurnya adalah: Mengisi formulir pendaftaran dan mendaftar di kantor P2B. Melaksanak...