Acara PAS 2012. Captured by Adita, kayaknya. |
......
Sekitar dua minggu yang lalu, ada mention datang dari seorang teman kuliah. Isinya ternyata kuis ala-ala di instagram gitu. Dia disuruh nyebut satu lagu yang begitu pertama dia dengar, langsung berkesan begitu mendalam di dia. Kebetulan lagu yang dimaksud adalah lagu yang saya dan Wida nyanyikan di depan adek-adek keputrian Teknik Sipil saat masa kuliah dulu, kayaknya sih tahun kedua kuliah. Lagu tersebut berjudul Usah Kau Lara Sendiri, yang setau saya, versi aslinya dinyanyikan oleh duet Ruth Sahanaya dan Katon Bagaskara.
Sebelum dengan Wida, saya sudah beberapa kali membawakan lagu ini bersama teman-teman grup vokal nasyid SMA saya. Agak heran juga kenapa sih kalo diingat-ingat, kenapa pula dulu saya yang bar-bar dan penuh dosa ini mau diajak bikin grup ini. Tapi ya sebenarnya, kualitas suara dari teman-teman saya memang luar biasa. Saya aja yang agak jomplang secara suara dan akhlak, udah gitu tanpa punya background pengetahuan tentang musik.
Balik lagi ke lagu yang tadi. Lagu itu pertama kali saya tahu karena nasyid kami mau tampil gitu di sebuah acara. Lupa sih acaranya yang mana, saking seringnya manggung, wkwkwk. Yang kasih tau lagu itu, coach kami yang sangat luar biasa dan baik hati, Mbak Dita. Mbak Dita, baik banget berbagi ilmu dan waktunya buat kami, tentang gimana menyanyi dengan betul, cara latihan vokal itu kayak apa, cara bagi suara yang harmonis dan imbang kayak apa, bahkan kasih aransemen acapela yang ajaib bunyi-bunyiannya.
Lagu ini kami bawakan tanpa instrumen aneh-aneh, hanya berbekal minus one dan pembagian suara ala kadarnya. Mungkin yang bikin bagus adalah penghayatan kami yang agak lebay, sampe yang denger pun ikut kasihan. Padahal sebenernya kalo saya sendiri dulu, nggak perhatian amat sama isi liriknya. Kata Mbak Dita, lagu ini pada masa itu memang ditujukan untuk saudara-saudara kita penyandang HIV/AIDS, kayak ngasih semangat kalo mereka nggak sendiri berjuang. Udah sebatas itu doang. Jaman dulu internet dan youtube juga masih belum kayak sekarang. Jadi kami juga gak eksplor ampe sejauh itu.
Balik lagi ke lagu yang tadi. Lagu itu pertama kali saya tahu karena nasyid kami mau tampil gitu di sebuah acara. Lupa sih acaranya yang mana, saking seringnya manggung, wkwkwk. Yang kasih tau lagu itu, coach kami yang sangat luar biasa dan baik hati, Mbak Dita. Mbak Dita, baik banget berbagi ilmu dan waktunya buat kami, tentang gimana menyanyi dengan betul, cara latihan vokal itu kayak apa, cara bagi suara yang harmonis dan imbang kayak apa, bahkan kasih aransemen acapela yang ajaib bunyi-bunyiannya.
Lagu ini kami bawakan tanpa instrumen aneh-aneh, hanya berbekal minus one dan pembagian suara ala kadarnya. Mungkin yang bikin bagus adalah penghayatan kami yang agak lebay, sampe yang denger pun ikut kasihan. Padahal sebenernya kalo saya sendiri dulu, nggak perhatian amat sama isi liriknya. Kata Mbak Dita, lagu ini pada masa itu memang ditujukan untuk saudara-saudara kita penyandang HIV/AIDS, kayak ngasih semangat kalo mereka nggak sendiri berjuang. Udah sebatas itu doang. Jaman dulu internet dan youtube juga masih belum kayak sekarang. Jadi kami juga gak eksplor ampe sejauh itu.
Tapi sayangnya saat masa-masa aktif bernyanyi dulu, saya nggak kepikiran untuk membuat dokumentasi. Mulai dari jaman Nasyid Shakira (Sanya, Kiki, Nantri, Ria), Nasyid Shamora (gabungan Shakira dan Amor/Amora: ada Mba Shinta, Mba Dini, dan Mba Siska), Civil la Voice (vocal group jurusan gitu), bahkan saat nyanyi duet Kak Deco maupun nyanyi solo di acara jurusan jaman masih maba. Waw sepak terjang yang tak nggak disangka, untuk ukuran saya yang semager ini.
Gara-gara mention itu, saya jadi kepikiran. Kadang-kadang bikin saya mendengarkan kembali lagunya sebelum tidur. Mencoba meresapi kok bisa ya, bisa gitu bawain lagu itu.
Selain lagu ini, ada lagi lagu yang sering kami bawakan yang juga favorit saya. Lagi-lagi lagu sedih. Lagunya Edcoustic. Judulnya Muhasabah Cinta. Dan kalo ditilik-tilik lagi tentang latar belakang lagunya, lagu ini (seinget saya) diciptain oleh (Alm) Kang Aden si personil. Sedikit ungkapan tentang beliau yang sakit keras gitu nggak tau sakit apa, dan ungkapan taubatnya sama Allah. Kalau nggak salah, pas jaman saya mau lulus S2, beliau meninggal dunia setelah berjuang sama sakitnya itu.
...
Oke sekian saja tulisan Jumat ini. Ciao Bella.
Gara-gara mention itu, saya jadi kepikiran. Kadang-kadang bikin saya mendengarkan kembali lagunya sebelum tidur. Mencoba meresapi kok bisa ya, bisa gitu bawain lagu itu.
Selain lagu ini, ada lagi lagu yang sering kami bawakan yang juga favorit saya. Lagi-lagi lagu sedih. Lagunya Edcoustic. Judulnya Muhasabah Cinta. Dan kalo ditilik-tilik lagi tentang latar belakang lagunya, lagu ini (seinget saya) diciptain oleh (Alm) Kang Aden si personil. Sedikit ungkapan tentang beliau yang sakit keras gitu nggak tau sakit apa, dan ungkapan taubatnya sama Allah. Kalau nggak salah, pas jaman saya mau lulus S2, beliau meninggal dunia setelah berjuang sama sakitnya itu.
...
Oke sekian saja tulisan Jumat ini. Ciao Bella.
Comments
Post a Comment