1 Oktober 2016. |
Setelah pada postingan terdahulu saya mengulas pengalaman saat mengikuti Tes PAPs UGM, kali ini saya akan membagikan pengalaman saya saat mengikuti AcEPT. Bagi mahasiswa yang ingin, sedang, atau pernah melanjutkan pendidikan pascasarjananya di UGM mungkin sudah tidak asing lagi dengan tes ini. FYI, di sini tidak akan ditemukan contoh soal maupun tips dan trik untuk lolos pada kedua tes tersebut ya..
Silakan baca juga:
Pengalaman TOEFL PBT di IONs Yogyakarta
Serupa dengan Tes PAPs, saya juga sudah dua kali mengikuti tes ini. Apakah ini hanya suatu kebetulan sodara-sodara? Btw, materi tes ini mungkin agak berbeda bila dibandingkan dengan tes TOEFL atau pun tes sejenisnya. Tes ini terdiri atas beberapa bagian seperti disebutkan di bawah ini.
AcEPT ini diselenggarakan seminggu sekali setiap hari Rabu. Pendaftaran online dibuka pada hari Jumat pada minggu sebelumnya, mulai pukul 09.00 WIB. Link untuk melihat jadwal, melakukan pendaftaran, dan melihat hasil dapat kalian akses di sini. Saat mendaftar, kita bisa memilih untuk tes di pagi atau pun siang hari. Setelah mengisi pendaftaran, jangan lupa cetak kartu peserta, tempel foto berwarna ukuran 4x6 cm, beri tanda tangan, dan potong kartunya.
Lokasi pelaksanaan tes ternyata sudah pindah dari lokasi yang dahulu berada di sebelah Fakultas Kedokteran. Kini lokasi untuk tes sudah berpindah ke Gedung G lantai 2 atau 3 di Fakultas Ilmu Budaya. Gedungnya berada di sebelah selatan agak timur masjid, iya maksudnya tenggara. Dan kali ini, tetap terjadi drama salah gedung yang membuat saya yang tadinya sudah tiba setengah jam sebelum tes, harus dibuat berlari-lari lagi mencari gedung yang benar. Sebenarnya belum telat juga sih. Saat itu saya ambil tes jam 13.00 WIB, sehingga saya harus menyediakan waktu yang cukup karena kebetulan jarak parkiran Lembah ke FIB itu, hmm, cucok meyong. Dasar gadis kurang berolahraga. Untunglah waktu 15 menit cukup untuk mendinginkan kepala saya.
Ruangan tes kali ini ternyata lebih kecil dari ruangan tes 2014 lalu. Terlebih, AC yang ada di ruangan serasa hanya mengarah ke mbak-mbak pengawas yang ada di depan saya. Syumuk sakpole. Jangan lupa siapkan kartu peserta, kartu pengenal, pensil 2B dan penghapus. Tes ini sendiri, menurut saya lebih banyak dan melelahkan dibandingkan yang sejenis tes TOEFL gitu-gitu. Apalagi, those-membulati-LJK-thing was really tiring for me. Manjha. Tangan saya sudah tidak seluwes anak SMA.
Kalau boleh memberi saran, sepertinya mekanisme untuk tes ini harus diperbaiki. Karena saya rasa, belum ada kemajuan maupun pembaharuan yang lebih baik pada proses pelaksanaan tes ini, bila dibandingkan dengan tes pada tahun 2014. Kampus sebelah saja selalu berinovasi supaya tes berlangsung dengan nyaman dan hasil yang bisa diolah dengan cukup cepat. Tentu UGM juga bisa kan. Tes tersebut akhirnya selesai sebelum jam 16.00 WIB. Auto lapar setelahnya.
Skor AcEPT, biasanya dapat dilihat pada H+8 setelah tes. Sementara sertifikat bisa diambil sehari setelah pengumuman skor. Pengambilan sertifikat bisa dilakukan di Gedung R. Soegondo, gedung baru FIB yang terletak di seberang gedung tes. Tinggal naik lift ke lantai 6, dan kalian akan langsung menemukan ruangan tersebut.
Menurut beberapa info yang beredar di artikel lain, skor AcEPT ini memiliki rentang antara 0 sampai 426. Tabel konversi dari skor AcEPT ke TOEFL ini juga bisa kalian dapatkan pada beberapa artikel tersebut, banyak tersebar di internet. Sebagai gambaran, nilai AcEPT 209 setara dengan TOEFL 450. Meskipun begitu, belum tentu orang yang biasa memiliki nilai TOEFL sekian mendapat skor sekian. Bisa lebih bisa kurang.
Sekali lagi, latihan soal itu saya rasa sangat perlu. Saya sendiri akhirnya tidak melakukannya karena sok sibuk. Selamat berusaha bagi kalian yang akan menjalani tes AcEPT!
AcEPT
AcEPT atau Academic English Proficiency Test merupakan tes kemampuan bahasa inggris yang diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan Bahasa (PPB) UGM sebagai salah satu syarat untuk pendaftaran kuliah pascasarjana di UGM. Saat yudisium pun hasil tes ini nanti diperlukan, emm, walaupun mungkin dengan TOEFL juga bisa. Mungkin.
Serupa dengan Tes PAPs, saya juga sudah dua kali mengikuti tes ini. Apakah ini hanya suatu kebetulan sodara-sodara? Btw, materi tes ini mungkin agak berbeda bila dibandingkan dengan tes TOEFL atau pun tes sejenisnya. Tes ini terdiri atas beberapa bagian seperti disebutkan di bawah ini.
- Listening (20 soal)
- Vocabulary (30 soal)
- Grammar and Structure (40 soal)
- Reading (40 soal)
- Composing skill (40 soal)
- Melakukan pembayaran di Bank.
- Mengisi pendaftaran online.
- Melaksanakan tes dengan suka cita.
- Menerima hasil tes dan mengambil sertifikat.
AcEPT ini diselenggarakan seminggu sekali setiap hari Rabu. Pendaftaran online dibuka pada hari Jumat pada minggu sebelumnya, mulai pukul 09.00 WIB. Link untuk melihat jadwal, melakukan pendaftaran, dan melihat hasil dapat kalian akses di sini. Saat mendaftar, kita bisa memilih untuk tes di pagi atau pun siang hari. Setelah mengisi pendaftaran, jangan lupa cetak kartu peserta, tempel foto berwarna ukuran 4x6 cm, beri tanda tangan, dan potong kartunya.
Lokasi pelaksanaan tes ternyata sudah pindah dari lokasi yang dahulu berada di sebelah Fakultas Kedokteran. Kini lokasi untuk tes sudah berpindah ke Gedung G lantai 2 atau 3 di Fakultas Ilmu Budaya. Gedungnya berada di sebelah selatan agak timur masjid, iya maksudnya tenggara. Dan kali ini, tetap terjadi drama salah gedung yang membuat saya yang tadinya sudah tiba setengah jam sebelum tes, harus dibuat berlari-lari lagi mencari gedung yang benar. Sebenarnya belum telat juga sih. Saat itu saya ambil tes jam 13.00 WIB, sehingga saya harus menyediakan waktu yang cukup karena kebetulan jarak parkiran Lembah ke FIB itu, hmm, cucok meyong. Dasar gadis kurang berolahraga. Untunglah waktu 15 menit cukup untuk mendinginkan kepala saya.
Ruangan tes kali ini ternyata lebih kecil dari ruangan tes 2014 lalu. Terlebih, AC yang ada di ruangan serasa hanya mengarah ke mbak-mbak pengawas yang ada di depan saya. Syumuk sakpole. Jangan lupa siapkan kartu peserta, kartu pengenal, pensil 2B dan penghapus. Tes ini sendiri, menurut saya lebih banyak dan melelahkan dibandingkan yang sejenis tes TOEFL gitu-gitu. Apalagi, those-membulati-LJK-thing was really tiring for me. Manjha. Tangan saya sudah tidak seluwes anak SMA.
Kalau boleh memberi saran, sepertinya mekanisme untuk tes ini harus diperbaiki. Karena saya rasa, belum ada kemajuan maupun pembaharuan yang lebih baik pada proses pelaksanaan tes ini, bila dibandingkan dengan tes pada tahun 2014. Kampus sebelah saja selalu berinovasi supaya tes berlangsung dengan nyaman dan hasil yang bisa diolah dengan cukup cepat. Tentu UGM juga bisa kan. Tes tersebut akhirnya selesai sebelum jam 16.00 WIB. Auto lapar setelahnya.
Skor AcEPT, biasanya dapat dilihat pada H+8 setelah tes. Sementara sertifikat bisa diambil sehari setelah pengumuman skor. Pengambilan sertifikat bisa dilakukan di Gedung R. Soegondo, gedung baru FIB yang terletak di seberang gedung tes. Tinggal naik lift ke lantai 6, dan kalian akan langsung menemukan ruangan tersebut.
Hasil tes AcEPT 2014. |
Hasil tes AcEPT 2017, masih sama bentuknya. |
Menurut beberapa info yang beredar di artikel lain, skor AcEPT ini memiliki rentang antara 0 sampai 426. Tabel konversi dari skor AcEPT ke TOEFL ini juga bisa kalian dapatkan pada beberapa artikel tersebut, banyak tersebar di internet. Sebagai gambaran, nilai AcEPT 209 setara dengan TOEFL 450. Meskipun begitu, belum tentu orang yang biasa memiliki nilai TOEFL sekian mendapat skor sekian. Bisa lebih bisa kurang.
Sekali lagi, latihan soal itu saya rasa sangat perlu. Saya sendiri akhirnya tidak melakukannya karena sok sibuk. Selamat berusaha bagi kalian yang akan menjalani tes AcEPT!
Salam Mbak Anantri. Untuk pengambilan hasil apakah boleh diwakilkan mbak? Syarat mengambil hasil pakai apa saja? Terima kasih.
ReplyDeleteSalam Mas Novian. Berdasarkan pengalaman saya, saat mengambil hasil tes sendiri, saya membawa kartu peserta dan juga KTP. Tapi maaf saya lupa yg mana yang dicek oleh petugas. Bila ingin diwakilkan, kalau tidak salah selain dua syarat di atas, sepertinya diperlukan juga surat kuasa. Mohon maaf kalo infonya kurang membantu, salam.
DeleteMbak maaf mau tanya :)
Deletembak belajarnya gimana untuk dapat skor sebesar itu ? adakah sumber belajar dari internet ? ataukah ikut les gitu mbak ? :) Terimakasih mbak,
Selamat pagi Mbak Tri Widyaningsih, kebetulan untuk tes tersebut, saya belajar dari bahan toefl yg banyak ada di internet. Salah satunya dulu saya pernah join grup sekolah toefl di facebook, mungkin mba bisa cek ig @sdsafadg an Budi Waluyo, atau cari tau tentang schooling me, ada banyak tempat untuk belajar di situ. Good luck mba Tri.
Deleteterimakasih mbak :)
DeleteTerimakasih kembali :)
Deleteijin bertanya kak,
ReplyDelete- untuk urutan soal Acept UGM seperti ini :
1. Listening (20 soal)
2. Vocabulary (30 soal)
3. Grammar and Structure (40 soal)
4. Reading (40 soal)
5. Composing skill (40 soal)
-ada tips atau trik khusus mengerjakan soal Acept biar mencapai skor tinggi?
-apakah ada kelas khusus yang membooking ujian di waktu tertentu? karena jumat kemarin , saya login jam 8.30 belum bisa daftar, oke deh mungkin sesuai jadwal, dibuka pendaftaran jam 9.00, namun setelah upacara hari lahir pancasila, saya login jam 9.15 tiba-tiba kuota sudah penuh. masa dalam waktu 15 menit kuota 140 x 2 langsung penuh, heran... padahal rencana mau tes buat tanggal 6 juni ini. sekalian tes PAPsnya yg tanggal 5
Halo Mas Fariz, maaf baru membalas,
Delete- Mungkin kalo trik khusus saya juga nggak tau, saran saya fokus saat menjawab setiap tahap, karena seingat saya, waktu untuk setiap sesi dibatasi. Usahakan langsung memberi jawaban yg paling diyakini, dan sedikit mungkin mengosongkan jawaban, karena mengulang menjawab soal kosong cukup membuang waktu sih.
- Saya kurang tau kalo ada kelas khusus yg dibooking atau tidak, tp memang kuota tersebut sangat cepat habis, bahkan hanya hitungan 10 menit saja. Terlebih saat waktu² pendaftaran ataupun menjelang wisuda. Karena peminat S2 UGM mungkin juga tidak sedikit, apalagi ditambah dengan mahasiswa yg mungkin menyiapkan syarat yudisium, karena dalam setaun pun ada 4 gelombang wisuda pascasarjana.
Mungkin hanya itu yg saya tau. Semoga sukses Mas Fariz untuk tesnya :)
Mba saya juga ikut yg cbt, kalo pengumumannya tau sehari dah ada itu liat di web ato tanya langsung ke sekre
DeleteMalam mb, kalo saya dulu, kebetulan saya cek langsung di webnya ternyata sudah ada.
DeleteKa, kalo mau ikut tes AcEPT dan PAPs bulan jan 2019, itu pembayaran di BNI nya bisa bulan des 2018 ini kah? Atau bayarnya bulan jan 2019 juga saja
ReplyDeleteMalam mas, sepertinya bayar di Desember ini pun tetap bisa dipakai untuk Januari. Kalaupun mau bayar mepet di Januari pun bisa, karena yg dipakai nanti username dan password yg ada di resi banknya.
DeleteAku juga test ACCEPT besok. Deg-deg an karena ini pertama kali ikut test. Meski keinginan lanjut S2 di UGM sangat besar tp kelemahanq dalam BHS Inggris, sungguh memberatkan untuk lulus. Berharap ada keajaiban sja, semoga hasil karanganq 60% benar.😁 Pngen seceptx tes biar tau hasilx dan bentuknya . Habis baca tulisan Mbak Red Rangrang, jadi semangat buat tes 2 kali. Saya TDK malu lagi 😂.
DeleteSemangat buat teman-teman yg mau tes! Semoga dpt hasil terbaik, atau minimal bisa dpt pengalaman baru dr tesnya :D
Deletembak mau tanya sedikit, untuk max score tiap bagian itu berapa ya?
ReplyDeleteSelamat malam. Kalau dulu sempat googling, nilai maks untuk setiap bagian 85 (saya lupa sumbernya). Tapi saya kurang tahu juga sistem penilaiannya seperti apa. Dan mungkin saat ini pun cara penilaiannya bisa saja sudah berubah. Untuk info pasti, lebih baik langsung ditanyakan saja ke kantor/sekretariat yg terkait, di UGM. Thanks :)
DeleteHai kak, mau tanya kak untuk pengambilan sertifikat itu berapa lama ya? Kan kalo PAPs sampe 3 bulan masih bisa di ambil, kalo AcEPT berapa lama kak?
ReplyDeleteSelamat Pagi, sebenernya saya kurang tau persisnya. Tp lebih baik untuk segera diambil tidak lebih dr 3 bulan juga. Untuk tepatnya, lebih baik ditanyakan langsung ke Penyelenggara.
DeleteKak, mau nanya nih. Kemarin kan aku test PAPS, tp aku kurang fokus SM petunjuknya. Apa benar menjawab soal di PBT dgn tanda silang atau harus di bulatin ? Aku silang semua jawabanq. Tp temanq yg test tahun lalu ktax harus di lingkari. Gimana dong ? Pdhal jawabannya Uda ok2, carax dong. Entah aku yg salah atau gimana ? Plus pencerahannya !🙏
ReplyDeleteSelamat Pagi. Mohon maaf untuk PBT yg terbaru, saya juga kurang tau metode pemilihan jawabannya. Kalau Kakak masih ragu, sebaiknya ditanyakan langsung ke penyelenggara. Terimakasih.
Deleteak yang tes bulan lalu petunjuknya disilang kok sis
DeleteSalam, mau ikut tanya. Unt pendaftaran Acept ada bagian tanggal berlaku KTP, bagian itu d.isi apa ya kalo d.KTP masa berlakunya seumur hidup?
ReplyDeleteSelamat sore.
DeleteSaya kurang tau detail formnya seperti apa. Bila isiannya wajib, mungkin bisa diganti dengan tanda pengenal seperti SIM (ada masa berlaku). Atau bisa diisi dengan tanda strip (bila isian teks), atau kalau saya sih saya beri sembarang tanggal saja dahulu :)
Tes Acept ini hanya untuk peserta yang melanjutkan s2 saja atau setiap pendaftar baik itu yang lewat snm atau sbm?
ReplyDeleteSelamat sore. Setau saya ini syarat untuk
Deleteprogram pascasarjana saja. Saya kurang tau juga info terkini ttg persyaratan masuk program sarjana, mungkin bisa di cek ke website ugm. Thanks.
Bahan belajarnya buat tes acept dong kak..
ReplyDeletesaya pas googling tentang tes acept kok malah nyasar disini..
ReplyDeletejebul blogmu nan.. asemik..
btw joss nan tulisanmu bermanfaat iki..
https://dolanotomotif.com/2019/05/15/pengalaman-tes-acept-ugm-susah-juga-setelah-lama-tak-diasah/
ReplyDeletee melu-melu gawe artikel tentang acept ~
kok ra dadi link sik iso diklik yo wkwkwkw
DeleteHahaha, asyik Maz Budi sudah beraksi juga, tulisannya sangat bermanfaat untuk menambah khazanah per AcEPT an!
DeleteMbak mohon maaf mau tanya biasanya hasil test accept ini berlaku sampai berapa lama ya ?
ReplyDeleteSelamat Pagi, kalau tidak salah sertifikat AcEPT ini bisa berlaku hingga 2 tahun.
Deletepermisi kak saya mau tanya, apakah anak sma bisa mengambil tes ini ? dan apakah saya bisa ikut tes lagi semisal hasil kurang memuaskan. dan kalau misal saya belum punya KTP tapi punya passport nomor lartu identitasnya ditulis bagaimana ?
ReplyDeleteSelamat malam,
DeleteSaya sebenernya kurang tau juga apa ada batasan minimal pendidikan untuk mengikuti tes ini, gapapa kalau mau langsung tanya ke penyelenggara tes (by telepon, email, atau bisa datang langsung ke kantornya).
Setau saya, tes ini bisa dilakukan berkali-kali.
Untuk persyaratan identitas selain KTP dan SIM, sekali lagi lebih baik dikonfirmasi langsung ke penyelenggara, semoga sukses!
Ka mau tanya, untuk tau passing grade hasil paps atau pun acept kita langsung telfon bagian prodi atau bagaimana ya untuk mengetahuinya?
ReplyDeleteBetul, lebih baik langsung dipastikan kepada prodi lewat kontak yg disediakan oleh prodi yg bersangkutan :)
DeleteMbak kalau skornya 298 itu bagus / kurang ya mbak?
ReplyDeleteSebenernya ukuran bagus bisa ditanyakan dengan syarat yg diminta oleh kampus. Tapi boleh aja kalau mau iseng konversi nilainya ke toefl (perkiraan). Di gugling aja, nanti biasanya udah ada yg bikin referensi konversi kok. Bisa kita kira-kira.
DeleteMbak saya mau tanya, soal acept tuh setiap peserta berbeda" ya? Dalam arti banyak seri nya? Misal Seri A B C dst. Acept kira" ada berapa seri ya? Terimakasih
ReplyDeleteHalo, untuk soal bagi masing-masing peserta saya kurang tahu apakah semuanya sama atau berseri . Terakhir saya tes tahun 2017, mungkin saja sudah ada banyak kebijakan dan peraturan yang berganti.
DeleteMbak kalau boleh saya nanya. Tips-tips agar tetap cantik seperti mbak pada saat mengerjakan tes apa ya kira-kira? Terima kasih. Mohon pencerahannya
ReplyDeleteBasuh lembar jawaban dengan air wudhu, lalu usapkan ke seluruh wajah untuk keglowingan syari dan halal. I got you Mb Elvi.
DeleteMbak semisal kita salah masukin data waktu pendaftaran kita harus ngurus dimana ya?
ReplyDeleteHalo Mb Sintia, mungkin bisa ke Kantor Pusat Bahasa yang ada di kawasan Fakultas Ilmu Budaya UGM (kalau belum pindah, lokasinya di Gedung Soegondo). Tapi saran saya di masa Covid-19 begini, lebih baik telepon dulu ke Pusat Bahasa lewat nomor yang ada di website, sekedar untuk memastikan perlu datang ke sana atau tidak.
Deletehalo mbak, apakah sertif toefl yang resmi dari ETS bisa meggantikan acept di UGM? trimakasih
ReplyDeleteHalo Mas/Mba Rizki, mohon maaf saya sudah tidak terlalu aktif mengecek blog. Mungkin langsung dipastikan lagi saja pada persyaratan yang diinginkan kampus, biasanya dijelaskan sertifikat mana saja yang diterima oleh panitia, contohnya pada link ini: https://um.ugm.ac.id/persyaratan-pendaftaran-magister/
DeleteSemoga membantu yaa..