Skip to main content

Pengalaman Mencoba ProTEFL UNY

Again, gloomy sky. 16 Maret 2017. SKE Jogja bersama Dini Dince. Menggendong ransel dengan isi komplit. 

Keterpepetan akhirnya membuat saya tahu jika tenyata Universitas negeri Yogyakarta (UNY) juga menyelenggarakan TOEFL ITP. Pada pertengahan September kemarin, yang saya ikuti bukanlah TOEFL ITP, melainkan tes ProTEFL. Tes ini merupakan tes kemampuan bahasa inggris yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Bahasa (P2B) LPPMP UNY.

ProTEFL atau Proficiency Test of English as a Foreign Language ini menggunakan standar penilaian dan kualifikasi yang setara dengan TOEFL, yang meliputi tes Listening, Grammar dan Reading. Kalau boleh saya bilang sih, mungkin ini sejenis TOEFL prediction kali ya.

Tes ini dilaksanakan setiap Hari Senin, Rabu dan Jumat. Jadwal dan juga biaya pendaftaran untuk tes ini secara lengkap bisa anda lihat di sini atau di sini.

Secara singkat alurnya adalah:
  1. Mengisi formulir pendaftaran dan mendaftar di kantor P2B.
  2. Melaksanakan tes ProTEFL.
  3. Menunggu hasil dan mengambil sertifikat.

Pengisian formulir pendaftaran bisa dilakukan langsung di depan ruangan kantor P2B menggunakan formulir yang sudah disediakan secara gratis. Atau bisa juga dengan mengunduh sendiri formulir pada link yang saya sertakan di atas. Saat itu, formulir yang ada di website ternyata belum di update, namun masih diterima kok oleh bapak petugas.

Saat mendaftar yang perlu disiapkan adalah:
  1. Formulir pendaftaran yang sudah di isi lengkap dengan jadwal yang kita pilih.
  2. Fotokopi KTP atau SIM.
  3. Foto berwarna 3x4 cm satu lembar.
  4. Biaya pendaftaran.

Biaya untuk pendaftaran sebesar RP75.000,00 untuk tes hari Senin dan Rabu, dan Rp60.000,00 untuk tes hari Jumat. Idk sih kenapa harga di hari Jumat lebih murah.

Saat itu, saya mencoba menelepon nomor yang tertera di website untuk menanyakan pendaftaran ProTEFL, namun tidak ada jawaban. Sehingga saya pun langsung datang ke kantor P2B dengan membawa semua syarat pendaftaran yang tertera di web.  Beruntung saya bisa mendapatkan jadwal tes tercepat tgl 15 September. Prosesnya pun sangat mudah. Lapor, bayar, dapat kuitansi, setelah itu tinggal menunggu hari pelaksanaan tes.

Saat pelaksanaan tes, jangan lupa untuk membawa kuitansi dan tanda pengenal. Kalau bisa bawa dua jenis misalnya KTP dan SIM, karena kadang kita diminta untuk menunjukkan dua kartu pengenal yang berbeda. Oiya, gedung LPPMP ini terletak di gang masuk gejayan, yakni setelah Ciao Gelato jika datang dari arah selatan, pada gang yang sama dengan Bale Bebakaran. Lokasi tes saya saat itu adalah laboratorium komputer yang ada di lantai 3 gedung sayap barat. Senangnya, di setiap lantai terdapat mushola dan kamar mandi yang bersebelahan.

Peserta baru diperbolehkan masuk satu persatu ke ruangan pada pukul 13.00 lebih, dengan sebelumnya mengisi absen, menerima username serta password dan mengecek kecocokan kartu pengenal dengan muka. Di dalam, kami duduk sesuai dengan nomor absen. Pada setiap meja sudah tersedia satu unit komputer lengkap dengan headphone. Iya, tesnya sudah CBT, uwenak bingits. Ruangannya juga bersih dan adem, cocok untuk dipakai menginap. Paan sih.

Sebelum memulai tes, ibu petugas terlebih dahulu menjelaskan peraturan dan cara tes dengan pronunciation yang begitu paripurna. Penjelasannya sangat jelas dan bisa diikuti. Selain itu, menurut saya, aplikasi ProTEFL ini juga cukup mudah kok untuk diikuti. Pukul 13.30 kami sudah mulai diminta mengerjakan soal. Namun sayangnya, saya dan hampir setengah peserta di ruangan belum bisa mengerjakan karena kami gagal login. Kami baru bisa memulai tes sekitar setengah jam kemudian setelah om petugas-berbaju koko-berparas sholeh-di hari jumat menangani masalah teknis tersebut ke ruangan.

Setelahnya, di dalam ruangan hanya terdengar celetukan mouse para peserta yang mengerjakan. Pukul 15.30 teman-teman yang mengerjakan terlebih dahulu sudah selesai dan bisa pulang duluan. Saya sendiri baru selesai pada pukul  16.00. 

Hasil tes hari Jumat bisa dicek langsung ke kantor P2B pada hari Senin mulai pukul 13.00. Karena hari itu tidak sempat datang, saya mengecek hasil lewat akun telegram P2B. Ternyata admin tele P2B sangat ramah dan hasil tes saya dapat diketahui dengan mengirim bukti kuitansi pendaftaran.

Kemudian sertifikat pun bisa diambil pada hari Rabu mulai pukul 09.00. Beruntungnya saya, setelah berlari-lari sekuat tenaga ke parkiran lembah seusai AcEPT, dan kemudian membelah kemacetan perempatan Teknik UNY seperti emak-emak balapan, saya masih bisa mengambil sertifikat di kantor P2B walaupun sudah lebih dari jam 4 sore. Terimakasih Pak karena belum pulang sore itu. We'll never know if we never try, kan?

Hasil tes Pro-TEFL.


Silakan baca juga:

Comments

  1. Kak, apa hasil toefl ini bisa dipake utk memenuhi persyaratan masuk s2 ugm?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat sore Putri, saya kurang tahu, tp menurut saya lebih baik ikuti persyaratan toefl/jenis toefl yg sudah jelas tertera di website ugm saja. Terimakasih.

      Delete
  2. Permisi kak, nilai protefl saya kemarin belum memenuhi syarat (425) apakah tes protefl ini bisa langsung saya lakukan lagi? Kalau bisa bagaimana detail caranya? Makasih banyak kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat pagi. Mungkin bisa, karena saya kurang tau juga apa ada batasan waktu antar pelaksanaan tes. Mungkin bisa langsung tanya jadwal terdekatnya ke kantor P2B sambil membawa syarat pendaftarannya saja. Terimakasih :)

      Delete
  3. Hai kak, mau tanya. ProTEFL bisa diikuti oleh umum? Apakah kalo TOEFL ITP juga menggunakan headphone di listening section nya? Terima kasih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, ProTEFL ini setau saya bisa diikuti oleh umum.
      Headphone mungkin bisa berbeda-beda tergantung penyelenggara TOEFL ITP yg dimaksud.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengalaman Tes AcEPT UGM

1 Oktober 2016. Setelah pada postingan terdahulu saya mengulas pengalaman saat mengikuti Tes PAPs UGM, kali ini saya akan membagikan pengalaman saya saat mengikuti AcEPT. Bagi mahasiswa yang ingin, sedang, atau pernah melanjutkan pendidikan pascasarjananya di UGM mungkin sudah tidak asing lagi dengan tes ini. FYI, di sini tidak akan ditemukan contoh soal maupun tips dan trik untuk lolos pada kedua tes tersebut ya.. Silakan baca juga: Pengalaman Tes PAPs UGM Pengalaman Tes Pro-TEFL UNY Pengalaman TOEFL PBT di IONs Yogyakarta AcEPT AcEPT atau Academic English Proficiency Tes t merupakan tes kemampuan bahasa inggris yang diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan Bahasa (PPB) UGM sebagai salah satu syarat untuk pendaftaran kuliah pascasarjana di UGM. Saat yudisium pun hasil tes ini nanti diperlukan, emm, walaupun mungkin dengan TOEFL juga bisa. Mungkin. Serupa dengan Tes PAPs, saya juga sudah dua kali mengikuti tes ini. Apakah ini hanya suatu kebetulan sodara-sodara?

Pengalaman Tes PAPs UGM

1 Oktober 2016. Rektorat UGM selepas hujan gerimis. Bagi mahasiswa yang ingin, sedang, atau pernah melanjutkan pendidikan pascasarjananya di UGM mungkin sudah tidak akan asing lagi dengan tes PAPs dan AcEPT. Kali ini, saya ingin berbagi sedikit pengalaman saat saya mengikuti kedua tes tersebut. FYI, di sini tidak akan ditemukan contoh soal maupun tips dan trik untuk lolos pada kedua tes tersebut yaa...  Silakan baca juga: Pengalaman Tes AcEPT UGM Pengalaman Tes Pro-TEFL UNY Pengalaman TOEFL PBT di IONs Yogyakarta Tes PAPs Tes PAPs atau Tes Potensi Akademik Pascasarjana merupakan salah satu syarat untuk pendaftaran kuliah pascasarjana di UGM. Selain dengan PAPs ini, sepertinya dapat digunakan juga sertifikat Tes Potensi Akademik (TPA) dari BAPPENAS. Tes PAPs yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi UGM ini, nantinya juga dipakai untuk keperluan yudisium. Saya berkesempatan mengikuti tes ini dua kali, yakni pada tahun 2014 dan 2017. Rajin ya. Kekhilafan ya

Pengalaman TOEFL PBT di IONs

Trotoar di samping GSP. Penghujung bulan September, ditutup dengan sebuah tes yang saya daftar pada detik-detik terakhir penutupan registrasi. Sehari sebelum tes, tidak sengaja membaca info tentang promo TOEFL PBT, yang diselenggarakan oleh IONs bekerja sama dengan komunitas mahasiswa masukugm.  Tes tersebut ditawarkan dengan harga Rp100.000,00 (dari harga normal Rp150.000,00) dan sertifikat yang langsung jadi pada hari itu juga. Karena saya sedang membutuhkan sejenis TOEFL PBT dalam waktu singkat, saya pun mendaftar hari itu juga untuk kemudian tes pada esok siangnya. Apalagi dengan harga yang lebih miring dibanding biasanya. Beruntung masih ada slot kosong untuk saya. Jumat itu memang sedikit riweuh. Masih harus tutorial di kampus pada pagi hingga waktu dzuhur, dan beberapa perintilan untuk bertemu dosen. Entah mengapa tiba-tiba menjadi sok sibuk dalam sehari, padahal hari-hari sebelumnya gabut.  Oh lyfe . Btw, mengisi tutorial itu semacam, bolos kuliah pada satu semest