Skip to main content

Ala-ala Pertukaran Mahasiwa

Kali ini, saya bakal nepatin janji buat membagi pengalaman saya saat berada di Jepang dulu. Dikit-dikit kok ceritanya, biar blog ini jadi ada isinya.

Ikut Pertukaran Mahasiswa 

Tahun 2014, saya pernah berada di Jepang, tepatnya di Kota Matsuyama, Prefektur Ehime. Yang belum tau itu di mana, bisa tengok-tengok di sini

Matsuyama dilihat dari Sogo Koen

Berapa lama saya di Jepang?
Cuma sebulan, akhir september sampai akhir oktober 2014. Iya, sebulan doang. Bentar ya. Kurang lama.

Jadi, saya mengikuti salah satu program pertukaran mahasiswa, antara kampus saya UGM dengan Ehime University (EU). Program itu merupakan kerjasama antara Fakultas Teknik kedua universitas. Kalau nggak salah, ini adalah tahun kedua program pertukaran ini dilaksanakan di fakultas kami, entah kalau di fakultas lain. Tahun sebelumnya ada sekitar 7 orang yang mengikuti program ini, namun hanya dari jurusan saya aja, Teknik Sipil, karena memang saat itu kerjasamanya masih antar Civil Engineering Department gitu.

Saat itu saya nggak sendirian, melainkan bersama 19 orang lain, yang nanti nama-namanya bakal muncul di postingan selanjutnya. Pesertanya pun beragam, ada yang masih S1 ada juga yang S2. Karena ini adalah program exchange, sebelumnya sudah ada 19 mahasiswa dari EU juga yang dikirim ke UGM juga selama sebulan. Mungkin nanti saya bisa ceritakan juga tentang mereka di lain kesempatan. Nggg, nanti ya.

Postingan setelah ini, mungkin akan berisi tentang berbagai kegiatan saya entah di lab, di dorm, saat fieldtrip, cerita jalan-jalan, atau apapun yang kebetulan di saya ada stok fotonya. Tunggu ya. 

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Tes AcEPT UGM

1 Oktober 2016. Setelah pada postingan terdahulu saya mengulas pengalaman saat mengikuti Tes PAPs UGM, kali ini saya akan membagikan pengalaman saya saat mengikuti AcEPT. Bagi mahasiswa yang ingin, sedang, atau pernah melanjutkan pendidikan pascasarjananya di UGM mungkin sudah tidak asing lagi dengan tes ini. FYI, di sini tidak akan ditemukan contoh soal maupun tips dan trik untuk lolos pada kedua tes tersebut ya.. Silakan baca juga: Pengalaman Tes PAPs UGM Pengalaman Tes Pro-TEFL UNY Pengalaman TOEFL PBT di IONs Yogyakarta AcEPT AcEPT atau Academic English Proficiency Tes t merupakan tes kemampuan bahasa inggris yang diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan Bahasa (PPB) UGM sebagai salah satu syarat untuk pendaftaran kuliah pascasarjana di UGM. Saat yudisium pun hasil tes ini nanti diperlukan, emm, walaupun mungkin dengan TOEFL juga bisa. Mungkin. Serupa dengan Tes PAPs, saya juga sudah dua kali mengikuti tes ini. Apakah ini hanya suatu kebetulan sodara-sodara?

Pengalaman Tes PAPs UGM

1 Oktober 2016. Rektorat UGM selepas hujan gerimis. Bagi mahasiswa yang ingin, sedang, atau pernah melanjutkan pendidikan pascasarjananya di UGM mungkin sudah tidak akan asing lagi dengan tes PAPs dan AcEPT. Kali ini, saya ingin berbagi sedikit pengalaman saat saya mengikuti kedua tes tersebut. FYI, di sini tidak akan ditemukan contoh soal maupun tips dan trik untuk lolos pada kedua tes tersebut yaa...  Silakan baca juga: Pengalaman Tes AcEPT UGM Pengalaman Tes Pro-TEFL UNY Pengalaman TOEFL PBT di IONs Yogyakarta Tes PAPs Tes PAPs atau Tes Potensi Akademik Pascasarjana merupakan salah satu syarat untuk pendaftaran kuliah pascasarjana di UGM. Selain dengan PAPs ini, sepertinya dapat digunakan juga sertifikat Tes Potensi Akademik (TPA) dari BAPPENAS. Tes PAPs yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi UGM ini, nantinya juga dipakai untuk keperluan yudisium. Saya berkesempatan mengikuti tes ini dua kali, yakni pada tahun 2014 dan 2017. Rajin ya. Kekhilafan ya

Pengalaman TOEFL PBT di IONs

Trotoar di samping GSP. Penghujung bulan September, ditutup dengan sebuah tes yang saya daftar pada detik-detik terakhir penutupan registrasi. Sehari sebelum tes, tidak sengaja membaca info tentang promo TOEFL PBT, yang diselenggarakan oleh IONs bekerja sama dengan komunitas mahasiswa masukugm.  Tes tersebut ditawarkan dengan harga Rp100.000,00 (dari harga normal Rp150.000,00) dan sertifikat yang langsung jadi pada hari itu juga. Karena saya sedang membutuhkan sejenis TOEFL PBT dalam waktu singkat, saya pun mendaftar hari itu juga untuk kemudian tes pada esok siangnya. Apalagi dengan harga yang lebih miring dibanding biasanya. Beruntung masih ada slot kosong untuk saya. Jumat itu memang sedikit riweuh. Masih harus tutorial di kampus pada pagi hingga waktu dzuhur, dan beberapa perintilan untuk bertemu dosen. Entah mengapa tiba-tiba menjadi sok sibuk dalam sehari, padahal hari-hari sebelumnya gabut.  Oh lyfe . Btw, mengisi tutorial itu semacam, bolos kuliah pada satu semest