Selesai makan, kami memutuskan untuk jalan-jalan sebentar ke luar area bandara Kansai (KIX). Kami pergi bersama teman Jepang dari Mas Felix dengan naik bus dari Terminal 1.
---
26 Sept 2016, sore hari
Ternyata,
kami turun di semacam kawasan belanja
yang bernama Rinku Premium Outlet. Arsitekturnya ala-ala eropa gitu sih, semi outdoor.
Sekilas saya lihat di etalase, barang yang dijual juga lucu lucu. Segala macam perlengkapan
dari ujung rambut sampe ujung kaki ada. Tapi memang sepertinya ini bukan toko-toko murah yang sesuai dengan kantong kami.
Rinku Premium Outlet
|
Halaman tengah dari Rinku Premium Outlet. |
|
Halaman tengah dari Rinku Premium Outlet. |
Rinku Park Kansai
Karena saat itu kami memang nggak berminat untuk
belanja, kami pun berjalan ke arah Rinku Park yang ada di tepi pantai, buat lihat
sunset. Tamannya lumayan sepi, hanya ada beberapa orang jalan-jalan dan
olahraga. Pantainya bersih, tapi nggak seperti kebanyakan pantai yang biasa
saya temui di Indonesia, atau Jogja. Lucu sih, pantai tapi nggak ada pasir.
Semuanya batu putih gitu, jadi agak sakit dan susah dipakai jalan.
|
Jembatan penyeberangan ke arah Rinku Park |
|
Foto dari atas jembatan penyeberangan |
|
Papan informasi tentang layout taman |
|
Papan informasi lain tentang tamannya |
|
Sunset dengan siluet rombongan alay lagi foto-foto. |
|
Sisi pantai dari Rinku Park |
Sky Gate Bridge R Kansai
kejauhan, keliatan yang namanya Sky
Gate Bridge R Kansai. Itu jembatan yang menghubungkan Bandara Kansai dengan
Kota Osaka. Karena bandara Kansai sendiri memang terdapat daratan tersendiri
yang merupakan pulau buatan. Dari yang saya baca-baca di internet sih, jembatan
itu adalah jembatan double decked truss, dan yang terpanjang di dunia. Mungkin sekilas infonya bisa dilihat di sini.
|
Sky Gate Bridge R dan dua bapak-bapak galau |
Di sana, kami
menghabiskan sore dengan foto-foto sambil lihat sunset dan ngobrol ngalor ngidul. Harusnya, kalau di pantai begitu cocoknya sambil makan soft es krim gitu. Tapi sayang nggak ada yang jualan di situ.
Kami juga sholat ashar di taman, untunglah
ada toilet umum juga di taman. Kami sholat gantian, sambil dilihatin sesekali oleh orang yang lewat. Ternyata emang harus gitu, inilah yg bikin spesial. Setelah cukup puas, kami balik ke bandara lagi.
Dalam
perjalanan pulang, kami kembali dibuat terpukau dengan keluarnya kursi lipat
kecil dari samping bangku bis. Jadi gang tengah di antara bangku, bisa dipake
buat duduk, gak perlu berdiri gelayutan. Emejing.
|
Dan lihatlah kursi lipat yang muncul di tengah, hahaha (Dok. Ani hairani 2014) |
Bermalam
di Bandara KIX
Setelah
ambil koper dari loker, kami memilih spot kosong ruang tunggu di lantai dua
untuk bermalam. Tempatnya strategis sih, deket kamar mandi, dan deket tempat
makan. Ternyata, pusat informasi di depannya juga minjemin selimut gratis buat
para penumpang yang nginep kayak kami, tinggal nulis nama doang, dan mas
mbaknya bisa bahasa indonesia pula. Orang indo lumayan sering minjem di situ
katanya.
|
Taraaa, pojokan tempat kami mengungsi, penuh dengan manusia yang terkapar |
Selain
kami, sebenernya ada juga penumpang lain yang bermalam di situ. Koper kami pun,
sengaja kami letakkan di tengah diantara kami yang tersebar. Kami coba berbagai
gaya untuk bisa tidur di situ. Sebelumnya agak khawatir juga tentang keamanan
barang-barang kami. Apalagi sebagian memanfaatkan colokan disekitar situ buat
mengisi baterai laptop dan hape. Tapi ternyata cukup aman, asal tetep wasapda
juga sih. Sebelum saya hilang kesadaran sih, Mas Arde belum tidur, masih utak
utik dilaptopnya.
|
Mas Arde yang masih berkutat dengan laptop |
|
Nona Astriana Hardawati sedang bobok pose cantik |
|
Bang Kardo kelihatannya masih nyiapin materi presentasi buat sensei nya |
|
Mas Andi dengan pose tidur 180 derajat, lempeng amat |
Tiba-tiba tengah malam, ada bapak-bapak dan ibu-ibu keamanan yang keliling gitu dan
bangunin beberapa dari kami secara bergantian. Ternyata memang setiap malam ada
yang tugas menge-check para penumpang yang bermalam di situ, sekedar memastikan
bahwa kami adalah penumpang beneran. Kami diminta nunjukin passport gitu, sama
sekedar bertanya asal dari mana dan mau kemana, njuk abis itu disuruh tidur lagi.
27 Sept 2016
Pagi
pagi selepas sholat shubuh dan sarapan seadanya, kami berpindah ke terminal B. Beruntung sekali saya bersama rombongan mas-mas perkasa yang dengan ikhlas bantuin dorong koper saya, padahal saya sudah bersikeras membawa sendiri. Selepas check in, kami menunggu untuk naik ke pesawat. Ruang tunggu di Terminal 2 pun cukup kecil dan minimalis. Kamar mandi dan toilet juga ada di sini dan di hall luar.
|
Suasana ruang tunggu terminal 2 |
Sesampainya di Matsuyama Airport, kami sudah di jemput Sensei Yasuhara dan staff dari Ehime University. Trus diangkut pakai elf ke dormitory yang akan kami tinggali.
|
Foto seusai turun dari pesawat di Bandara Matsuyama |
|
Pesawat Peach nya, unguuuuu, lucuuuuuu |
So, say hi to Matsuyama!
Comments
Post a Comment