Lagi, tidak sengaja membaca sepotong tulisan pada sebuah akun random.
Rasul memberikan nasehat kepada seorang sahabat yang bernama Abu Dzar al-Ghifari. Kurang lebih kutipannya seperti ini.
Terdapat 4 hal yang harus diingat.
Satu, perbaharui perahumu, karena lautan itu sangat dalam.
Dua, siapkan bekal yang lengkap, karena perjalanan akan jauh.
Tiga, kurangi beban, karena ada banyak rintangan di depan.
Empat, ikhlaslah dalam beramal, karena yang menilai baik dan buruk adalah Dzat Yang Maha Melihat.
Kembali mengutip sebuah artikel yang juga membahas tentang pesan tersebut. Pesan Rasul di atas merupakan sebuah nasehat tersirat, tak hanya ditujukan bagi Abu Dzar, melainkan juga kepada kita semua umatnya di sepanjang jaman.
Perahu yang dimaksud adalah niat. Niat yang senantiasa harus kembali ditata agar semata-mata hanya untuk mencari ridha Allah. Perjalanan yang dimaksud tentu adalah perjalanan akherat yang akan jauh lebih sulit dan lebih panjang dibandingkan dengan perjalanan kita di dunia. Sementara itu beban adalah beban duniawi, yang harus ditanggalkan dan diganti dengan amal shaleh. Dan ikhlas diperlukan agar semua kembali lagi kepada niat untuk pencarian ridha Allah.
Terdengar tidak mudah bukan? Apalagi untuk saya yang bentukannya masih begini. Tapi tetaplah, saling memberi nasehat dan dinasehati adalah hal yang baik untuk dilakukan. Sedap.
Comments
Post a Comment