Skip to main content

[Cooking Alert] Pie Susu Teflon

Ini adalah salah satu kue yang mudah untuk dibuat. Tidak perlu mixer untuk mengaduk, dan bisa dipanggang tanpa menggunakan oven melainkan hanya dengan kompor biasa.


Pie Susu

Bahan Kulit/Crust:
Tepung Terigu 300 gram
Mentega 150 gram
Kuning Telur 1 butir
Gula pasir halus 2 sdm (opsional)

Bahan Fla:
Susu Kental Manis 200 ml
Kuning Telur 3 butir
Tepung maizena 1 sdm (dilarutkan dlm air 100 ml)
Vanili 1/2 bungkus (opsional)

Cara Membuat:
  1. Untuk membuat crust, campurkan tepung, mentega, gula dan kuning telur dengan spatula hingga adonan kalis.
  2. Untuk membuat fla, kocok susu kental manis, kuning telur, vanili dan larutan tepung maizena hingga menjadi adonan yang homogen.
  3. Letakkan adonan crust pada teflon atau wajan bercetakan bulat, lalu ratakan hingga tebal kulit kurang lebih setengah cm.
  4. Tusuk tusuk bagian tengah kulit dengan garpu, agar saat di panggang tidak menggembung.
  5. Tuangkan adonan fla dibagian tengah kulit yang sudah diratakan.
  6. Masak adonan dengan api yang sangat kecil, jangan lupa untuk ditutup. Tunggu hingga 20-30 menit, jangan sampai gosong.

Foto dibawah adalah beberapa pie yang pernah saya buat dengan wajan bulat kecil-kecil, walaupun hasil bulatan tidak indah, tapi rasanya enaaak. Emm yha, lumayan enak kok, saya sih doyan.







Jangan tanya kenapa ada telur ayam di situ. Wkwkwk.








Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Tes AcEPT UGM

1 Oktober 2016. Setelah pada postingan terdahulu saya mengulas pengalaman saat mengikuti Tes PAPs UGM, kali ini saya akan membagikan pengalaman saya saat mengikuti AcEPT. Bagi mahasiswa yang ingin, sedang, atau pernah melanjutkan pendidikan pascasarjananya di UGM mungkin sudah tidak asing lagi dengan tes ini. FYI, di sini tidak akan ditemukan contoh soal maupun tips dan trik untuk lolos pada kedua tes tersebut ya.. Silakan baca juga: Pengalaman Tes PAPs UGM Pengalaman Tes Pro-TEFL UNY Pengalaman TOEFL PBT di IONs Yogyakarta AcEPT AcEPT atau Academic English Proficiency Tes t merupakan tes kemampuan bahasa inggris yang diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan Bahasa (PPB) UGM sebagai salah satu syarat untuk pendaftaran kuliah pascasarjana di UGM. Saat yudisium pun hasil tes ini nanti diperlukan, emm, walaupun mungkin dengan TOEFL juga bisa. Mungkin. Serupa dengan Tes PAPs, saya juga sudah dua kali mengikuti tes ini. Apakah ini hanya suatu kebetulan sodara-sodara?

Pengalaman Tes PAPs UGM

1 Oktober 2016. Rektorat UGM selepas hujan gerimis. Bagi mahasiswa yang ingin, sedang, atau pernah melanjutkan pendidikan pascasarjananya di UGM mungkin sudah tidak akan asing lagi dengan tes PAPs dan AcEPT. Kali ini, saya ingin berbagi sedikit pengalaman saat saya mengikuti kedua tes tersebut. FYI, di sini tidak akan ditemukan contoh soal maupun tips dan trik untuk lolos pada kedua tes tersebut yaa...  Silakan baca juga: Pengalaman Tes AcEPT UGM Pengalaman Tes Pro-TEFL UNY Pengalaman TOEFL PBT di IONs Yogyakarta Tes PAPs Tes PAPs atau Tes Potensi Akademik Pascasarjana merupakan salah satu syarat untuk pendaftaran kuliah pascasarjana di UGM. Selain dengan PAPs ini, sepertinya dapat digunakan juga sertifikat Tes Potensi Akademik (TPA) dari BAPPENAS. Tes PAPs yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi UGM ini, nantinya juga dipakai untuk keperluan yudisium. Saya berkesempatan mengikuti tes ini dua kali, yakni pada tahun 2014 dan 2017. Rajin ya. Kekhilafan ya

Pengalaman TOEFL PBT di IONs

Trotoar di samping GSP. Penghujung bulan September, ditutup dengan sebuah tes yang saya daftar pada detik-detik terakhir penutupan registrasi. Sehari sebelum tes, tidak sengaja membaca info tentang promo TOEFL PBT, yang diselenggarakan oleh IONs bekerja sama dengan komunitas mahasiswa masukugm.  Tes tersebut ditawarkan dengan harga Rp100.000,00 (dari harga normal Rp150.000,00) dan sertifikat yang langsung jadi pada hari itu juga. Karena saya sedang membutuhkan sejenis TOEFL PBT dalam waktu singkat, saya pun mendaftar hari itu juga untuk kemudian tes pada esok siangnya. Apalagi dengan harga yang lebih miring dibanding biasanya. Beruntung masih ada slot kosong untuk saya. Jumat itu memang sedikit riweuh. Masih harus tutorial di kampus pada pagi hingga waktu dzuhur, dan beberapa perintilan untuk bertemu dosen. Entah mengapa tiba-tiba menjadi sok sibuk dalam sehari, padahal hari-hari sebelumnya gabut.  Oh lyfe . Btw, mengisi tutorial itu semacam, bolos kuliah pada satu semest