Ini lamaran yang itu kok, bukan lamaran yang gituan. Gituan anuan. Ngerti kan maksudnya?
Jadi, selama seminggu ini sudah melewatkan beberapa lamaran.
Lamaran pekerjaan, magang, volunteer, dan bahkan lomba yang sangat berprospek untuk bisa membawa saya terbang ke Korea saranghae oppa chinca arasso. Dih, saya kok suka gitu ya, sudah menggebu dan semangat mengisi form aplikasi, tapi ntar ujungnya nggak jadi submit. Kemudian menyesal selama berhari-hari. Saya takut salah dan nggak bisa. Iya, nggak takut sih, khawatir aja.
Lamaran pekerjaan, magang, volunteer, dan bahkan lomba yang sangat berprospek untuk bisa membawa saya terbang ke Korea saranghae oppa chinca arasso. Dih, saya kok suka gitu ya, sudah menggebu dan semangat mengisi form aplikasi, tapi ntar ujungnya nggak jadi submit. Kemudian menyesal selama berhari-hari. Saya takut salah dan nggak bisa. Iya, nggak takut sih, khawatir aja.
Laa haula walaa quwwata illaa billah.
I think I need to stop for a moment. Iya nggak lama. But I need to reflect, to think further about my intentions. I need to listen to heart, mind, and soul, deeper. Duh nulis apa ciy kamuuh, bedain kata hati sama kata orang aja belum bener.
...
Btw, siang ini tadi nonton film Uang Panai di youtube. Film produksi lokal dari Makassar, namun sempat tayang di TV beberapa hari yang lalu. Sebenarnya cerita dramanya FTV beuds. Pemainnya juga nggak ganteng atau cantik amats. Dialog dan lawakannya pun receh khan maen. Entah karena logatnya yang mirip Upa, atau memang saya pecinta lawakan receh sejati, saya ketawa nonton itu :(
Oke, mungkin post selanjutnya akan saya isi mengenai resep masakan atau cerita perjalanan lagi deh.
Comments
Post a Comment